Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646. Orang tuanya,
terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa
ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan
seorang ahli hukum dan profesor dalam bidangetika dan ibunya adalah putri seorang
ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah belajar bahasa Yunani dan bahasa Latin
pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas. Pada usia 12
tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi bahasa
simbol matematika.
Pada tahun 1661 Leibniz mendaftarkan
diri di Universitas Leipzig dan kuliah filsafat
pada ahli teologi Johann Adam Schertzer dan teoretikus filsafat Jakob
Thomasius. Pada tahun 1663 ia berubah universitas, sekarang di Universitas Jena untuk
belajar lebih lanjut di bawah ahli matematika, fisika dan astronomi Erhard
Wiegel untuk membedah pemikiran Pythagoras. Dengan usia 20 tahun ia ingin
promosi dalam bidang doktor hukum, namun para profesor Leipzig menganggapnya
terlalu muda. Leibniz maka pergi ke Nürnberg, untuk belajar lebih lanjut
di Universitas Altdorf.
Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa
Newton dan Leibniz mengembangkan kalkulus secara terpisah. Keduanya pula
menggunakan notasi matematika yang berbeda pula. Menurut teman-teman dekat
Newton, Newton telah menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz,
namun tidak mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru
menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz
sudah mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan
"metode diferensial" Leibniz secara universal diadopsi di Daratan
Eropa, sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah tahun 1820. Dalam
buku catatan Leibniz, dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang
memperlihatkan bagaimana Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai
akhir, manakala pada catatan Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja.
Newton mengklaim bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut
ditertawakan. Newton juga memiliki hubungan dekat dengan matematikawan Swiss
Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun 1691, Duillie merencanakan untuk
mempersiapaan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica
Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun 1693 pula hubungan
antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada saat yang sama, Duillier
saling bertukar surat dengan Leibniz.
Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal
Society mulai menuduh Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak
pada tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan bahwa
Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak. Kajian ini
kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri yang menulis
kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya perselisihan
sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir sepeninggal
Leibniz pada tahun 1716.
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Gottfried_Wilhelm_Leibniz
https://mally.stanford.edu/leibniz.html
0 comments:
Post a Comment